Selasa, 02 Oktober 2012

Admiral Isoroku Yamamoto

:: Admiral Isoroku Yamamoto ::

Isoroku Yamamoto merupakan seorang komandan Angkatan Laut Jepang yang pemberani. Bahlan ia, terkenal sebagai seorang pakar strategi perang laut Jepang teragung. Ia termasuk diantara para pakar strategi terbaik dalam sejarah. Yamamoto lahir di Nagaoka, Niigata, Jepang pada 4 April 1884 dan meninggal di Kepluan Salomon tanggal 18 April 1943 pada usia 59 tahun.
Yamamoto dilahirkan dari seorang ayah bernama Takano Sadayoshi, seorang samurai tahap rendah di Nagaoka-Han. Nama “Isoroku” yang disematkan padanya merupakan istilah Jepang silam yang berarti “56”. Hal ini merupakan merujuk kepada usia bapaknya ketika Isoroku dilahirkan. Namun, 32 tahun kemudian, Isoroku menambahi nama akhirnya menajadi “Yamamoto”. Yamamoto merupakan nama tokoh yang dihormati dalam sejarah Jepang.
            Karier Yamamoto dimulai ketika memasuki akademi angkatan laut di Etajima, Hiroshima, pada tahun 1901, atau saat usianya 17 tahun. Ditempa selama 3 tahun, akhirnya ia tamat di tahun 1904. Sejarah peperangan pertamanya terjadi setahun setelah ia tamat dari akademi AL, yakni saat perang Rusia-Jepang di tahun 1905.
Saat usianya 29 tahun, Yamamaoto diikutkan dalam Universitas Staf Angkatan Laut di Tsukiji, sebuah universitas yang melahirkan banyak pemimpin. Setelah tamat ditahun 1916, ia dilantik sebagai tangan kanan skuadron tempur kedua dan diambil sebagai anggota keluarga Yamamoto. Tiga tahun berikutnya, sampai dua tahun ebrikutnya, ia mengenyam pendidikan di Harvard University di Inggris.
            Yamamoto memiliki kisah permusuhan dengan Amerika Serikat ketika ia menentang pembuatan kapal tempur baru dan menentang penjajahan Manchuria serta keinginan militer untuk bersepakat dengan Jerman. Sikapnya tersebut dibuktikan dengan tindakan penyerangan pesawat terbang Jepang kepada kapal bersenjata AS, Panay di sunagi Yangtze pada Desember 1937.
            Permusuhan dengan AS mengalami puncaknya setelah terjadi penjajahan Indochina dan pembekuan aset Jepang oleh Amerika pada Juli 1941. Yamamoto memusatkan serangannya ke pangkalan Angkatan Bersenjata Perang Amerika di Pearl Harbour. Akhirnya, peperangan pun terjadi pada tanggal 7 Desember 1941. (Edwin P. Hoyet, Yamamoto: The Man Who Planned Pearl Harbour, McGraw-Hill,1990)
            Yamamoto mengirimkan sekitar 350 kapal terbang yang diluncurkan dari enam kapal induk. Hasil nya, delapan belas kapal perang AS ditenggelamkan, serangan ini juga menghancurkan banyak peralatan perang AS.Ini kemenangan Jepang atas AS di Pearl Harbour. Setelah itu Yamamoto merencanakan penyerangan terhadap Angkatan Perang AS pada pertempuran Pulau Midway. Namun sayang, rencana tersebut telah diendus pihak AS melalui komunikasi yang dipintas dan ditranskripsikan. Oleh karenanya kali ini Jepang kehilangan empat kapal induk dan 3.500 orang prajuritnya. Setelah kemenangan itu, AS menempatkan pengintai di pulau-pulau kecil di samudera Pasifik, untuk memonitor pergerakan Armada Kekaisaran Jepang dan angkatan udaranya.
            Pada 14 April 1943, pengintai AS berhasil menyadap laporan menganai rencana lawatan Yamamoto ke sejumlah wilayah di sepanjang Pasifik Selatan menggunakan kata sandi “magic” dimana disitu menyebutkan secara pasti mengenai tempat serta waktu tolak dan tibanya Yamamoto, termasuk jumlah dan jenis pesawat yang akan membawanya. Yamamoo akan terbang ke Bougainville di Kepulauan Salomon, di pesisir New Guinea, dengan menggunakan Mitsububishi G4M “Betty” yang merupakan pesawat pengebom bermesin kembar.
            Pasukan AS yang terdiri satu skuadron (14 pesawat Lockheed P 38 Lighting) menyerang sekumpulan pesawat yang membawa Yamamoto beserta 10 pesawat Zero Jepang, setelah terjadi kejar-kejaran selama beberapa menit, akhirnya pesawat AS mampu menghempaskan beberapa peawat ‘Betty”. Tidak diketahui secara pasti Yamamoto berada dalam pesawat yang mana, namun diketahui bahwa ia tewas di salah satu pesawat yang jatuh.

0 komentar:

Posting Komentar