Kamis, 31 Januari 2013

Tips Khusyuk dalam Sholat



:: TIPS KHUSYUK DALAM SHOLAT ::

Yang pertama kali akan hilang dalam agamamu adalah khusuk, sedangkan yang paling akhir akan hilang dalam agamamu adalah sholat. Banyak sekali orang yang sholat, tetapi tidak mendapatkan kebaikan padanya

Sholat merupakan satu praktik keagamaan yang sangat penting, sementara khusyuk merupakan satu anjuran syariah. Di sisi lain, Iblis berjanji akan akan berusaha untuk menyesatkan  bani Adam dengan segala cara untuk menggodanya. Iblis akan berusaha menggoda kekhusyukan dalam sholatnya. Khusyuk adalah masalah yang memiliki kedudukan yang sangat penting. Tidak akan dapat melakukannya kecuali orang yang mendapat taufik dari Allah. Kehilangan khusyuk adalah musibah dan bencana yang besar, oleh karenanya Nabi dalam doanya berkata, “Yaa Allah! Aku berlidung dari hati yang tidak khusuk” (HR. Tarmidzi)

Allah SWT berfirman, Berbahagialah orang yang beriman, yaitu orang yang khusuk dalam sholatnya (QS Al-Mukminun,1-2). Khusuk berarti tenang, tuma’nina, tidak tergesa-gesa, dan tawadu karena merasa takut keada Allah dan merasa senantiasa dilihat olehNya. Pengertian lain khusuk yaitu hadirnya hati dihadapan Allah sengan penuh ketundukan dan kerendahan diri. Khusuk bersemayam di dalam hati, dan “buahnya” bisa dilihat melaui gerakan anggota badan. Anggota badan senantiasa mengikuti hati. Hati bagaikan panglima, dan anggota badan adalah pasukannya.
Khusyuk dalam sholat bisa terjadi bagi orang yang hatinya terpusat pada sholat dan tidak sibuk dengan urusan yang lain. Pada saat itu, ia akan merasakan kenikmatan dan ketentraman, sebagaimana Nabi pernah berkata, “…ketentraman jiwaku ada dalam sholat.” Allah Swt menyebutkan kekhusukan baik yang dilakukan lakli-laki maupun perempuan termasuk salah satu hambaNya yang pilihan. Dia telah menyiapkan bagi meeka ampunan dan pahala yang sangat besar.

Cara mendapatkan kekhusyukan dalam sholat :
1.      Kuat keinginan
Yaitu keseriusan seseorang untuk memahami apa yang ia ucapkan dan lakukan. Ia mengambil pelajaran dari setiap bacaan, dzikir, dan do’a-do’a sholat. Dia merasakan sedang berada di hadapan Allah, seolah-olah ia melihatnya. Ketika seseorang telah merasakan kenikmatan sholat, ia akan semakin serius dalam menjalankan sholatnya.
2.      Sedikit gangguan
Yatu bekerja keras melawan semua yang mengganggu konsentrasi hati seperti memikirkan yang tidak bermanfaat atau berpikir tentang hal-hal yang dapat memalingkan hati dari tujuan sholat.

Tips menjaga dan menguatkan datangnya kekhusyukan
1.      Mempersiapkan diri untuk melaksanakan sholat
Diantaranya dapat dilaksanakan dengan cara menjawab anggilan adzan, kemudian membaca do’a :
Ya allah yang memiliki panggilan yang sempurna ini da yang memiliki sholat yang akan didirikan. Berikanlah kepada Nabi Muhammad wasilah(tempat yang tinggi di surga), dan keutamaannya. Dan bangkitkanlah ia sehingga menempati kedudukan yang mulia yang Engkau janjikan.”
Bisa juga dengan menyempurnakan wudhu, membaca dzikir dan do’a setelah wudhu. Lalu memakai pakaian yang bersih dan bagus, Allah berfirman,”Hai anak Adam, pakaialah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) masjid, (QS. Al-A’raf,31)
Persiapan sholat dilakukan juga dengan menutup aurat, membersihkan tempat, menyegerakan berangkat ke masjid dengan tenang, menanti sholat, meluruskan shof serta merapatkannya karena setan akan mengisi celah-celah yang kosong di antara shof.
2.      Melaksanakan sholat dengan keadaan tuma’nina
Yakni melaksanakan sholat dengan setiap gerakan sampai semua persendian sudah kembali pada posisinya. Nabi SAW pernah bersabda,”Sholat seseorang tidak akan sempurna sebelum melakukan hal itu (tuma’nina),” (HR. Abu Dawud)
3.      Mengingat kematian dalam sholat
Nabi Saw pernah bersabda, “Ingatlah mati dalam sholatmu, karena apabila seseorang ingat mati pasti ia akan memperbagus sholatnya, dan sholatlah seperti seseorang yang tidak yakin bahwa dirinya bisa sholat yang lainnya.”
Sholatlah seperti sholat yang beranggapan bahwa dirnya tidak akan dapat sholat lagi. Apabila orang yang beranggapan bahwa dirinya akan mati dan itu berarti sholat yang sedang ia lakukan adalah sholat yang terakhir, maka ia akan melaksanakannya dengan khusyuk, karena ia tidak tahu barangkali itulah akhir dari kehidupannya.
4.      Menadaburi ayat-ayat Al-Qur’an, dzikir dan do’a sholat yang sedang dibaca
Allah menurunkan Al-Qur’an dengan tujuan agar manusia bisa bertafakur dan bertadabur darinya, sebagaimana terdapat dalam firmannya, “Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran,” (QS. Shad, 29)
5.      Berhenti pada setiap ayat yang dibaca
Berhenti pada setiap ayat akan membantu memahami dan menadaburi setiap ayat yang dibaca. Inilah sunah nabi, sebagaimana dijelaskan Ummu Salamah r.a, “Bahwasanya Rosululloh membaca ‘bismillahirrahmaanirrahim,’ kemudian ia berhenti. Lalu membaca ‘alhamdulillahi rabbil aalamin,’ kemudian berhenti. Lalu mebaca ‘arrahmaanirrahim,’ kemudian berhenti. Lalu membaca ,’maalikiyaumiddiin,’ kemudian ia berhenti pada setiap ayat.” (HR. Abu Dawud)
6.      Men-tartil-kan bacaan dan memperbagus suara
Dasarnya adalah firman Allah,”Dan bacalah Al-Qir’an dengan tartil (tertib),” (QS. Al Muzzammil,4). Dengan bacaan tartil dan tenang memungkinkan seseorang bertafakkur dan khusyuk.
7.      Meyakini bahwa Allah berinteraksi dengan orang yang melaksanakan sholat
Kalaulah setiap orang yang melaksanakan sholat merasakan kehadiran allah, amka pasti ia akan merasakan kekhusyukan, dan mendapatkan pengaruh yang besar dari bacaan yang ia baca. Bagaimana tidak. Ia merasakan bahwa Tuhannya sedang berdialog dengan dirinya, kemudian Dia akan memperkenankan permohonannya.
8.      Mendirikan sholat di hadapan sutrah
Sutrah adalah sesuatu yang dijadikan batas depan tempat kita sholat. Bila kita sholat dengan sutrah, ada manfaat yang besar yang bisa kita dapat. Rosululloh bersabda:” Apabila salah seorang diantara kalian sholat, maka sholatlah menghadap sutrah dan dekatlah dengan sutrah,” (HR. Abu Dawud)
Hikmah sutrah adalah membatasi pandangan pada apa-apa yang terdapat dalam sutrah, menajga orang yang lewat di dekatnya, dan menjaga dari gangguan setan yang akan merusak sholatnya.
9.      Menyimpan tangan kiri di atas dada, dan menyimpan tagan kanan di atas tangan kiri
Keadaan Nabi apabila sholat, ia meletakkan tangan kannanya diatas tangan kiri dan meletakkan tangan kiri di atas dada. Rosululloh bersabda: “Kami para nabi diperintahkan untuk menyimpan tangan kanan di atas tangan kiri dalam sholat.”
Ketika Imam Ahmad ditanya tentang maksud dari menyimpan tangan kanan di atas tangan kiri ketika berdiri, dia menjawab, “ Agar merasa rendah diri dihadapan yang Maha Gagah.” Sejalan dengan ini Ibnu Hajar berkata, “Para ulama menjelaskan hikmah dari sikap tersebut(menyimpan tangan kanan di atas tangan kiri) menggambarkan sikap seorang peminta yang sngat hina. Hal itu akan mencegah dari sikap main-main dan lebih mendekatkan pada kekhusyukan.
10. Melihat ke tempat sujud
Berdasarkan riwayat dari Siti Aisyah bahwasanya apabila Rosululloh sholat, ia menundukkan kepalanya dan menjatuhkan pandangannya kea rah bumi.  Ketika masuk Ka’bah, maka pandangannya tidak melebihi tempat sujudnya, sampai ia keluar dari dalam Ka’bah.
11. Menggerak-gerakkan telunjuk ketika duduk tasyahud
Cara yang dicontohkan nabi dalam berisyarat dengan telunjuk adalah: telunjuk tetap terangkat, digerak-gerakkan sambil berisyarat kearah kiblat sepanjang tasyahud.
12. Memvariasikan bacaan surat, ayat, dzikir, dan do’a dalam sholat
Variasi dalam membaca surat, ayat, dzikir dan do’a dalam sholat dapat member kesan pada orang yang sedang sholat adanya makna baru dan mmeberi aneka ragam kandungan ayat dan dzikir-dzikir itu.  Hal ini dapat menambah kekhusyukan dan merupakan sunnah Nabi.
13. Melakukan sujud tilawah ketika membaca ayat sajadah
Salah satu adab membaca Al-Qur’an adalah melakukan sujud tilawah apabila melewati ayat sajadah. Kedudukan sujud tilawah yang dilakukan dalam sholat sangat agung. Ia juga dapat menambah kekhusyukan. Dalam satu riwayat Abi melakukan sujud  tilawah dalam sholatnya ketika beliau membaca surat An-Najm.
14. Berlindung kepada Allah dari godaan setan
Setiap kali seorang hamba menghadapkan hatinya kepada Allah, maka setan dating membisikkan urusan-urusan keduniaan lainnya. Setan itu bagaikan perampok, setiap ada hamba yang akan berjalan menuju Allah maka ia akan mencegatnya dan merampoknya. Ketika sholat mewujudkan permusuhannya dengan bisikan yang menyebabkan munculnya kebingungan atau kebimbangan diri ketika sholat.
Rosululloh mmeberi kita kiat-kiat untuk mengahdapi tipu daya dan bisikan setan. Dari Abi Al Ash r.a, dia berkata: “ Ya Rosululloh, sesungguhnya setan telah mengganggu sholatku sehingga aku kelirudalam bacaan! Maka Rosululloh menjawab:”itu (pekerjaan) setan yang bernama Khinzib, apabila kau merasakan adanya godaan itu maka berlindunglah kepada Allah, lalu meludahlah kekiri tiga kali.” Lalu aku melakukannya maka Allah swt menghilangkan godaan-godaan itu dariku” (HR. Muslim)  
15. Memperhatikan keadaan sholat para salafussaleh
Imam Mujahid berkata: “Apabila seorang salafussaleh berdiri sholat, ia sangat takut kepada Allah yang Maha Rahman untuk mengarahkan padangannya pada sesuatu, menoleh, mengusap pasir, melakukan hal yang sia-sia atau terbersit dalam dirinya masalah-masalah keduniaan selama ia dalam sholatnya.”
16. Mengetahui keutamaan sholat yang khusuk
-         Pahala sholat tergantung kekhusyukannya
-         Besarnya pahala sholat tergantung kepada keterkaitan hatinya kepada sholat
-         Kesalahan dan dosa akan dihapus oleh Allah
-         Orang yang khusyuk akan merasakan ketenangan
17. Berdo’a diwaktu-wakt tertentu, terutama diwaktu sujud, dengan sungguh-sungguh
Diriwayatkan dalam hadist-hadist sahih bahwasanya Rosululloh saw berdo’a dalam beberapa tempat tertentu dalam sholatnya, yaitu ketika sujud, duduk diantara dua sujud, dan setelah membaca tasyahud. Tempat yang paling tepat adalah ketika dalam sujud, sebagaimana sabda Rosululloh :”Jarak yang paling dekat seorang hamba dengan Tuhannya adalah ketika sedang sujud, maka perbanyaklah kalian berdo’a ketika sujud itu.” (HR. Muslim)
18. Berdzikir setelah melaksanakan sholat
Berdzikir setelah sholat termasuk yang dapat menguatkan khusyuk dalam hati, juga dapat menguatkan berkah dan manfaat sholat. Tak diragukan lagi bahwa siapa yang berpegang pada satu ketaatan, maka ketaatan berikutnya akan mengikuti. Begitualh orang yang yang memperhatikan dzikir-dzikir setelah selesai sholat, dia akan menemukan dzikir itu dimulai dengan membaca istighfar, maka seolah –olah ia memohon ampun kepada Tuhan karena kekurangan yang ia lakukan dan ketidak khusyukannya dalam sholat.

0 komentar:

Posting Komentar