Dewasa ini anak-anak muda sebagi tunas-tunas baru harapan negara yang
nantinya akan menggantikan untuk
memimpin negara ini moralnya sudah sangat memprihatinkan. Bukan Cuma pada
kenakalan remaja saja. Sekarang, pergaulan bebas remaja berdampak buruk bagi
moral generasi sekarang. Oleh karenanya, memalui pendidikan karakter diharapkan
generasi muda dapat membentengi dirinya dalam mengarungi derasnya informasi
sekarang ini dengan perubahan budaya bangsa serta lunturnya nilai-nilai luhur
bangsa.
Pendidikan yang sekarang seharusnya perlu di upgrade lagi menjadi
pendidikan yang bukan saja mencerdaskan aspek kognitif belaka tetapi juga pada
ramah afektif.
Setiap bangsa mempunyai karakter budaya yang tidak sama. Karakter suatu
bangsa bisa mengalami perubahan bisa kearah yang lebih baik bahkan sebaliknya.
Bahkan bisa hilang sama sekali. Hal ini tergantung bagaimana masyarakat
tersebut melindungi atau menjaga karakter budaya yang sudah diberikan oleh
nenek moyangnya.
Pendidikan karakter terdiri dari dua kata, yaitu pendidikan dan karakter.
Pendidikan adalah proses pewarisan budaya dan karakter bangsa bagi generasi
muda untuk peningkatan kualitas kehidupan masyarakat dan bangsa di masa
mendatang. Sedangkan karakter yaitu watak, tabiat, akhlak atau kepribadian seseorang
yang terbentuk dari hasil internalisasi berbagai kebajikan yang diyakini dan
digunakan sebagai landasan untuk cara pandang, berpikir, bersikap dan
bertindak. Maka pendidikan karakter yaitu proses pewarisan budaya pada generasi
muda untuk membentuk kepribadian sebagai landasan untuk cara pandang, berpikir,
bersikap dan bertindak.
Pendidikan karakter tertuang dalam Uu No.20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional pasal 3 menyebutkan Pendidikan Nasional berfungsi
mengembangkan kemmapuan dan membentuk watak serta perdaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuha YME, berkhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menajdi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Sehingga pendidikan karakter sudah menjadi kewajiban yang harus diberikan pada
peserta didik dalam segala satuan pendidikan.
Dalam tujuan Pendidikan Nasional, pendidikan karakter merupakangambaran
tentang kualitas manusia Indonesia yang harus dikembangkan oleh satuan
pendidikan, serta menjadi dasar dalam mengembangkan pendidikan karakter bangsa.
Pendidikan karakter lebih muda diberikan pada usia dini, hal ini akan mudah
diterima dan tersimpan dalam memori anak, akan membawa pengaruh pada perkembangan
watak dan pribadi anak hingga dewasa. Menurut Daniel Goleman dalam bukunya
Kecerdasan Ganda menyebutkan bahwa kecerdasan emosional dan social dalam
kehidupan dibutuhkan 80%, sedangkan kecerdasan intelektual hanya sebesar 20%.
Untuk itu pendidikan karakter akan meudah diberikan melalui jalur pendidikan,
salah satunya adalah pendidikan non formal. Jadi kecerdasan emosional social jauh
lebih membawa dampak pada perjalanan hidup bahkan karier anak di kemudian hari.
Pendidikan karakter saat ini memang harus segera dilakukan, mengingat
perkembangan masyarakat yang berjalan. Karakter budaya Indonesia yang sudah
dikagumi bangsa lain jangan sampai pupus oleh gesekan mental generasi muda yang
lebih menyenangi budaya asing. Namun dengan budaya asing yang masuk ke
Indonesia justru menjadi motivasi untuk lebih mencintai budaya bangsa sendiri.
Untuk itu pendidikan karakter sudah tidak bisa ditunda.
0 komentar:
Posting Komentar