:: TIPS KHUSYUK
DALAM SHOLAT ::
“Yang pertama kali akan hilang dalam agamamu
adalah khusuk, sedangkan yang paling akhir akan hilang dalam agamamu adalah
sholat. Banyak sekali orang yang sholat, tetapi tidak mendapatkan kebaikan
padanya”
Sholat merupakan satu
praktik keagamaan yang sangat penting, sementara khusyuk merupakan satu anjuran
syariah. Di sisi lain, Iblis berjanji akan akan berusaha untuk menyesatkan bani Adam dengan segala cara untuk
menggodanya. Iblis akan berusaha menggoda kekhusyukan dalam sholatnya. Khusyuk
adalah masalah yang memiliki kedudukan yang sangat penting. Tidak akan dapat
melakukannya kecuali orang yang mendapat taufik dari Allah. Kehilangan khusyuk
adalah musibah dan bencana yang besar, oleh karenanya Nabi dalam doanya
berkata, “Yaa Allah! Aku berlidung dari
hati yang tidak khusuk” (HR. Tarmidzi)
Allah SWT berfirman, Berbahagialah orang yang beriman, yaitu
orang yang khusuk dalam sholatnya
(QS Al-Mukminun,1-2). Khusuk berarti tenang, tuma’nina, tidak tergesa-gesa, dan
tawadu karena merasa takut keada Allah dan merasa senantiasa dilihat olehNya.
Pengertian lain khusuk yaitu hadirnya hati dihadapan Allah sengan penuh
ketundukan dan kerendahan diri. Khusuk bersemayam di dalam hati, dan “buahnya”
bisa dilihat melaui gerakan anggota badan. Anggota badan senantiasa mengikuti
hati. Hati bagaikan panglima, dan anggota badan adalah pasukannya.
Khusyuk dalam sholat bisa terjadi bagi
orang yang hatinya terpusat pada sholat dan tidak sibuk dengan urusan yang
lain. Pada saat itu, ia akan merasakan kenikmatan dan ketentraman, sebagaimana
Nabi pernah berkata, “…ketentraman jiwaku ada dalam sholat.” Allah Swt
menyebutkan kekhusukan baik yang dilakukan lakli-laki maupun perempuan termasuk
salah satu hambaNya yang pilihan. Dia telah menyiapkan bagi meeka ampunan dan
pahala yang sangat besar.
Cara mendapatkan kekhusyukan dalam
sholat :
1.
Kuat keinginan
Yaitu
keseriusan seseorang untuk memahami apa yang ia ucapkan dan lakukan. Ia
mengambil pelajaran dari setiap bacaan, dzikir, dan do’a-do’a sholat. Dia
merasakan sedang berada di hadapan Allah, seolah-olah ia melihatnya. Ketika
seseorang telah merasakan kenikmatan sholat, ia akan semakin serius dalam
menjalankan sholatnya.
2.
Sedikit
gangguan
Yatu
bekerja keras melawan semua yang mengganggu konsentrasi hati seperti memikirkan
yang tidak bermanfaat atau berpikir tentang hal-hal yang dapat memalingkan hati
dari tujuan sholat.
Tips menjaga dan menguatkan datangnya kekhusyukan
1.
Mempersiapkan
diri untuk melaksanakan sholat
Diantaranya
dapat dilaksanakan dengan cara menjawab anggilan adzan, kemudian membaca do’a :
“Ya allah yang memiliki panggilan yang
sempurna ini da yang memiliki sholat yang akan didirikan. Berikanlah kepada
Nabi Muhammad wasilah(tempat yang tinggi di surga), dan keutamaannya. Dan
bangkitkanlah ia sehingga menempati kedudukan yang mulia yang Engkau janjikan.”
Bisa
juga dengan menyempurnakan wudhu, membaca dzikir dan do’a setelah wudhu. Lalu
memakai pakaian yang bersih dan bagus, Allah berfirman,”Hai anak Adam, pakaialah
pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) masjid, (QS. Al-A’raf,31)
Persiapan
sholat dilakukan juga dengan menutup aurat, membersihkan tempat, menyegerakan
berangkat ke masjid dengan tenang, menanti sholat, meluruskan shof serta
merapatkannya karena setan akan mengisi celah-celah yang kosong di antara shof.
2.
Melaksanakan
sholat dengan keadaan tuma’nina
Yakni
melaksanakan sholat dengan setiap gerakan sampai semua persendian sudah kembali
pada posisinya. Nabi SAW pernah bersabda,”Sholat
seseorang tidak akan sempurna sebelum melakukan hal itu (tuma’nina),” (HR.
Abu Dawud)
3.
Mengingat
kematian dalam sholat
Nabi
Saw pernah bersabda, “Ingatlah mati dalam
sholatmu, karena apabila seseorang ingat mati pasti ia akan memperbagus
sholatnya, dan sholatlah seperti seseorang yang tidak yakin bahwa dirinya bisa
sholat yang lainnya.”
Sholatlah
seperti sholat yang beranggapan bahwa dirnya tidak akan dapat sholat lagi.
Apabila orang yang beranggapan bahwa dirinya akan mati dan itu berarti sholat
yang sedang ia lakukan adalah sholat yang terakhir, maka ia akan
melaksanakannya dengan khusyuk, karena ia tidak tahu barangkali itulah akhir
dari kehidupannya.
4.
Menadaburi
ayat-ayat Al-Qur’an, dzikir dan do’a sholat yang sedang dibaca
Allah
menurunkan Al-Qur’an dengan tujuan agar manusia bisa bertafakur dan bertadabur
darinya, sebagaimana terdapat dalam firmannya, “Ini adalah sebuah kitab yang
Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan
ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran,”
(QS. Shad, 29)
5.
Berhenti pada
setiap ayat yang dibaca
Berhenti
pada setiap ayat akan membantu memahami dan menadaburi setiap ayat yang dibaca.
Inilah sunah nabi, sebagaimana dijelaskan Ummu Salamah r.a, “Bahwasanya
Rosululloh membaca ‘bismillahirrahmaanirrahim,’ kemudian ia berhenti. Lalu
membaca ‘alhamdulillahi rabbil aalamin,’ kemudian berhenti. Lalu mebaca
‘arrahmaanirrahim,’ kemudian berhenti. Lalu membaca ,’maalikiyaumiddiin,’
kemudian ia berhenti pada setiap ayat.” (HR. Abu Dawud)
6.
Men-tartil-kan
bacaan dan memperbagus suara
Dasarnya
adalah firman Allah,”Dan bacalah Al-Qir’an dengan tartil (tertib),” (QS.
Al Muzzammil,4). Dengan bacaan tartil dan tenang memungkinkan seseorang
bertafakkur dan khusyuk.
7.
Meyakini bahwa
Allah berinteraksi dengan orang yang melaksanakan sholat
Kalaulah
setiap orang yang melaksanakan sholat merasakan kehadiran allah, amka pasti ia
akan merasakan kekhusyukan, dan mendapatkan pengaruh yang besar dari bacaan
yang ia baca. Bagaimana tidak. Ia merasakan bahwa Tuhannya sedang berdialog
dengan dirinya, kemudian Dia akan memperkenankan permohonannya.
8.
Mendirikan
sholat di hadapan sutrah
Sutrah
adalah sesuatu yang dijadikan batas depan tempat kita sholat. Bila kita sholat
dengan sutrah, ada manfaat yang besar yang bisa kita dapat. Rosululloh
bersabda:” Apabila salah seorang diantara kalian sholat, maka sholatlah
menghadap sutrah dan dekatlah dengan sutrah,” (HR. Abu Dawud)
Hikmah
sutrah adalah membatasi pandangan pada apa-apa yang terdapat dalam sutrah,
menajga orang yang lewat di dekatnya, dan menjaga dari gangguan setan yang akan
merusak sholatnya.
9.
Menyimpan
tangan kiri di atas dada, dan menyimpan tagan kanan di atas tangan kiri
Keadaan
Nabi apabila sholat, ia meletakkan tangan kannanya diatas tangan kiri dan
meletakkan tangan kiri di atas dada. Rosululloh bersabda: “Kami para nabi
diperintahkan untuk menyimpan tangan kanan di atas tangan kiri dalam sholat.”
Ketika
Imam Ahmad ditanya tentang maksud dari menyimpan tangan kanan di atas tangan
kiri ketika berdiri, dia menjawab, “ Agar merasa rendah diri dihadapan yang
Maha Gagah.” Sejalan dengan ini Ibnu Hajar berkata, “Para ulama menjelaskan
hikmah dari sikap tersebut(menyimpan tangan kanan di atas tangan kiri)
menggambarkan sikap seorang peminta yang sngat hina. Hal itu akan mencegah dari
sikap main-main dan lebih mendekatkan pada kekhusyukan.
10. Melihat
ke tempat sujud
Berdasarkan
riwayat dari Siti Aisyah bahwasanya apabila Rosululloh sholat, ia menundukkan
kepalanya dan menjatuhkan pandangannya kea rah bumi. Ketika masuk Ka’bah, maka pandangannya tidak
melebihi tempat sujudnya, sampai ia keluar dari dalam Ka’bah.
11. Menggerak-gerakkan
telunjuk ketika duduk tasyahud
Cara
yang dicontohkan nabi dalam berisyarat dengan telunjuk adalah: telunjuk tetap
terangkat, digerak-gerakkan sambil berisyarat kearah kiblat sepanjang tasyahud.
12. Memvariasikan
bacaan surat, ayat, dzikir, dan do’a dalam sholat
Variasi
dalam membaca surat, ayat, dzikir dan do’a dalam sholat dapat member kesan pada
orang yang sedang sholat adanya makna baru dan mmeberi aneka ragam kandungan
ayat dan dzikir-dzikir itu. Hal ini
dapat menambah kekhusyukan dan merupakan sunnah Nabi.
13. Melakukan
sujud tilawah ketika membaca ayat sajadah
Salah
satu adab membaca Al-Qur’an adalah melakukan sujud tilawah apabila melewati
ayat sajadah. Kedudukan sujud tilawah yang dilakukan dalam sholat sangat agung.
Ia juga dapat menambah kekhusyukan. Dalam satu riwayat Abi melakukan sujud tilawah dalam sholatnya ketika beliau membaca
surat An-Najm.
14. Berlindung
kepada Allah dari godaan setan
Setiap
kali seorang hamba menghadapkan hatinya kepada Allah, maka setan dating
membisikkan urusan-urusan keduniaan lainnya. Setan itu bagaikan perampok,
setiap ada hamba yang akan berjalan menuju Allah maka ia akan mencegatnya dan
merampoknya. Ketika sholat mewujudkan permusuhannya dengan bisikan yang
menyebabkan munculnya kebingungan atau kebimbangan diri ketika sholat.
Rosululloh
mmeberi kita kiat-kiat untuk mengahdapi tipu daya dan bisikan setan. Dari Abi
Al Ash r.a, dia berkata: “ Ya Rosululloh, sesungguhnya setan telah
mengganggu sholatku sehingga aku kelirudalam bacaan! Maka Rosululloh menjawab:”itu
(pekerjaan) setan yang bernama Khinzib, apabila kau merasakan adanya godaan itu
maka berlindunglah kepada Allah, lalu meludahlah kekiri tiga kali.” Lalu aku
melakukannya maka Allah swt menghilangkan godaan-godaan itu dariku” (HR.
Muslim)
15. Memperhatikan
keadaan sholat para salafussaleh
Imam
Mujahid berkata: “Apabila seorang salafussaleh berdiri sholat, ia sangat takut
kepada Allah yang Maha Rahman untuk mengarahkan padangannya pada sesuatu,
menoleh, mengusap pasir, melakukan hal yang sia-sia atau terbersit dalam
dirinya masalah-masalah keduniaan selama ia dalam sholatnya.”
16. Mengetahui
keutamaan sholat yang khusuk
-
Pahala sholat
tergantung kekhusyukannya
-
Besarnya pahala
sholat tergantung kepada keterkaitan hatinya kepada sholat
-
Kesalahan dan
dosa akan dihapus oleh Allah
-
Orang yang
khusyuk akan merasakan ketenangan
17. Berdo’a
diwaktu-wakt tertentu, terutama diwaktu sujud, dengan sungguh-sungguh
Diriwayatkan
dalam hadist-hadist sahih bahwasanya Rosululloh saw berdo’a dalam beberapa
tempat tertentu dalam sholatnya, yaitu ketika sujud, duduk diantara dua sujud,
dan setelah membaca tasyahud. Tempat yang paling tepat adalah ketika dalam
sujud, sebagaimana sabda Rosululloh :”Jarak yang paling dekat seorang hamba
dengan Tuhannya adalah ketika sedang sujud, maka perbanyaklah kalian berdo’a
ketika sujud itu.” (HR. Muslim)
18. Berdzikir
setelah melaksanakan sholat
Berdzikir
setelah sholat termasuk yang dapat menguatkan khusyuk dalam hati, juga dapat
menguatkan berkah dan manfaat sholat. Tak diragukan lagi bahwa siapa yang
berpegang pada satu ketaatan, maka ketaatan berikutnya akan mengikuti.
Begitualh orang yang yang memperhatikan dzikir-dzikir setelah selesai sholat,
dia akan menemukan dzikir itu dimulai dengan membaca istighfar, maka seolah
–olah ia memohon ampun kepada Tuhan karena kekurangan yang ia lakukan dan
ketidak khusyukannya dalam sholat.
0 komentar:
Posting Komentar